Selasa, 29 Desember 2009

KEPRIBADIAN MUSLIM DAN PEREKONOMIAN UMMAT


Oleh AL ustazd Khalik Z Abdullah Basalamah
Makassar 1-5-75
(tamat SD.SMP dimakassar , SMA dan S1 di Madinah, S2 Umi Makassar)
Sempat menjadi Kepala Pondok Pesantern ABDERAI MAKASSAR dan Ketua Al’IRSAD MAKASSAR dan Ketua YMPN( Yayasan Muslim Peduli Nusantara)
”Puji syukur kehadirat ALLAH SWT satu satunya ZAT yang berhak untuk di puji dan disyukuri,yang telah memperingatkan kepada kita dengan banyak sekali firmannya dalam AL QUR’AN ,diantaranya dalam surah AL QOSHOS ayat 77.....KEJARLAH APA YANG DIJANJIKAN OLEH ALLAH UNTUK KALIAN DI AKHIRAT KELAK ,DAN JANGANLAH LUPAKAN BAGIAN KALIAN DARI DUNIA.
Dan juga firmannya dalam surah AL JUMUAH ..SETELAH SELESAI MENGERJAKAN SHOLAT MAKA BERTEBERANLAH KALIAN DIMUKA BUMI UNTUK MENCARI KARUNIA ALLAH SWT ATAU RIZQI ALLAH SWT.
”Salawat serta salam senantiasa kita haturkan keharibaan junjungan kita Nabiullah RASULLULLAH MUHAMMAD SAW Yang juga telah memperingatkan kepada kita dalam salah satu hadizd yang berbunyi SESUNGGUHNYA ALLAH TELAH MEMBUKA 99 PINTU BERKAH DIDALAM PERNIAGAAN.

Sebelum lebih jauh kita membahas judul diatas,..sekedar bahan renungan KIRA KIRA SEJAUH MANA PANDANGAN ISLAM TENTANG PEREKONOMIAN ATAU APAKAH PEREKONOMOIAN DISINGGUNG OLEH AGAMA?
Bahwasanya agama ISLAM adalah agama sempurna,Memasuki seluruh asfek kehidupan kita,Bayangkan saja dari kita masuk ke Wc masuk dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan,makan dengan tangan kanan dan jangan makan dengan tangan kiri sampai CARA kita menyembah ALLAH SWT ,SUJUD DAN RUKUPUN TIDAK BOLEH SEMBARANGAN,DIATUR RAPI SEMUA OLEH AGAMA ISLAM,
ISLAM telah mengatur dua kehidupan manusia yang pasti mereka lalui yaitu kehidupan DUNIAWI DAN UKHROWI keduanya sangat berkaitan,Namun disini ditekankan satu point penting MEMANG HARUS ADA KESEIMBANGAN DIANTARA KEDUANYA,
Namun jika kita beranjak dari surah AL QOSHOS 77 Maka akhirat didahulukan daripada dunia ,yang artinya walaupun kita bekerja terus untuk mendapatkan penghasilan dunia jangan kita lupakan akhirat maksudnya dahulukan akhirat ,contohnya...Jika kita sedang bekerja dimanapun kemudian mendengar azan putuskan semua transaksi, dahulukan akhirat
Prinsip agama juga lain dari ayat ini ada yaitu BARANG SIAPA MENGEJAR AKHIRAT (MENDAHULUKAN )MAKA DUNIANYA PASTI IKUT TAPI BARANG SIAPA MENGEJAR DUNIA(MENDAHULUKAN)AKHIRATNYA TIDAK AKAN IKUT.
MAKANYA JADILAH SEORANG MUSLIM YANG MENDAHULUKAN AKHIRAT DARIPADA DUNIA TAPI DENGAN TIDAK MELUPAKAN DUNIA,.



Dalam kehidupan dunia juga ada salah satu asfek yang paling berpengaruh bagi kehidupan manusia walaupun banyak asfek lainnya, termasuk asfek AGAMA,SOSIAL,BUDAYA,SENI,DST,..Tapi yang paling berpengaruh itu adalah asfek EKONOMI, bahkan agama kita ini banyak sekali perintah agama yang berkaitan dengan asfek Ekonomi. Misalnya : zakat, haji, sodakoh. Belum lagi kalau kita berbicara tentang pembangunan tempat ibadah,menyantuni anak yatim,mendirikan sekolah bagi yayng tidak mampu, perbaikan jalan dsb.
Jangan prinsip kita sebagai seorang muslim mengatakan. Oh... .... zakat itu nanti kalau hartaku sampai 92 gram emas. Itu pemahaman yang salah, tapi mari kita pikirkan kapan saya bisa mengeluarkan zakat tersebut agar saya bisa menyempurnakan realitas agama saya, karena saya berhasil melaksanakan salah satu rukun agama islam, bukan sebaliknya. Oh harta saya belum sampai tidak usah saya dipikirkan , itu keliru. Orang haji bagi yang mampu, nantilah kalau saya sudah kaya, kapan kayanya kalau tidak berusaha, jangan kita tunggu nanti di hajikan sama orang, tapi bagaimana berusaha untuk kita bisa haji, kita targetkan INSYA ALLAH 2 tahun mendatang saya bisa pergi haji. Dua tahun kemudian saya akan mengeluarkan zakat mal.
Dan sangat berbeda seorang muslim yang merealitaskan kehidupannya atau mensosialisasikan keislaman dalam kehidupannya sehari-hari secara keselurahan dengan orang yang tidak menjalankan semuanya. Kita ambil contoh dalam sebuah hadits yang berbunyi :
” almukminun kowi khairul wahabbul minallah wal mukminun doif ”
Seorang mukmin yang kuat itu lebih dicaintai oleh allah SWT dan lebih baik disisi allah SWT dibanding dengan mukmin yang lemah ,ini bukan Cuma dari segi jasmaninya saja tapi kuat dari segi ukhrohi, kuat dari segi pengaamalan keimanan, kuat dari segi ekonmi, kuat-kuat semuanya. Itu lebih baik dan di cintai oleh allah dibanding mukmin yang lemah. Selalu merasa cukup dengan apa yang dia berikan sementara allah sebenarnya memberikan kesempatan bagi kita untuk tamak kepada rahmatnya. Kita tidak akan berbuat salah kalau kita berbuat tamak kepada rahmat allah SWT. Minta kepada allah SWT sambil berusaha untuk allah tingkatkan perekonomian atau penghasilan kita agar kita lebih jelas atau lebih berguna lagi untuk agam allah.
Apabila sekarang dikumandangkan kalimat jihad. Anda Cuma tinggal diam. Untuk pergi tidak punya kesempatan apalagi kalau tidak punya harta untuk menyumbang anda akan tertinggal rugi sendiri. Bahkan orang-orang yang telah meningkatkan perekonomian itu. Sangat di fadilahkan ALLAH
SWT, dan diangkat derajatnya oleh Allah SWT, terbukti dalam sebuah riwayat yang sohih juga ada beberapa orang sahabat yang miskin datang kepada nabi muhammad SAW, mereka mengatakan ” ya rasulullah orang yang kaya diantara kami sudah mendapat fadilah yang sangat besar sekali mereka mengeluarkan infak, membantu mempersiapkan pasukan, membangun masjid, membantu anak yatim, mengeluarkan sadaqah, pergi haji, umrah dan semuanya.”
”Kami tidak mempunyai kemampuan ya rasulullah, tunjukkanlah kami amalan apabila kami kerjakan amalan itu bisa menyamai amalan mereka.” Maka rasulullah mengatakan ” bacalah subhanallah sebanyak 33 kali, alhamdulillah 33 kali, allahuakbar 33 kali. Setelah melaksanakan hal tersebut, rupanya hadist ini didengar oleh orang kayanya sahabat, maka orang kaya tersebut mengerjakan apa yang dikerjakan orang-orang miskin tadi, mereka kembali lagi kepada nabi dan mengatakan ” ya rasulullah orang-orang kaya diantara kami melakukan apa yang kami lakukan, rasulullah SAW menjawab. ” itu adalah fadilah dari Allah SWT yang diberikan kepada hambanya yang ia inginkan.” Jadi riwayat ini sebenarnya tambah menambah fadilah bagi orang kaya yang mukmin daripada orang miskin yang mukmin
Artinya ini motivasi yang sangat keras agar kita jangan terfakum terus ,pada tingkatan penghasilan, asal kita tetap dalam koridor keagamaan ,contoh tauladan yang sangat besar sekali atau untuk menentramkan kita, bahwasanya memang ekoomi sangat diperhatikan dalam agama bagaimana rasulullah SAW memulai awal kehidupan beliau dengan perniagaan, bahkan beliau mempunyai kantor di makkah untuk konsultan perekonomian, jadi kalau ada seseorang ingin berdagang kenegri syam, itu datang dulu konsultasi kepada rasulullah SAW, apakah barang saya ini bisa laku tidak di negri syam, berap kira-kira saya harus jual barang ini, pada waktu itu umur beliau masih dibawah 25 tahun bahkan rasulullah SAW sewaktu menikah atau melamar khadijah, dan ini perlu juga membantah pemahaman yang mengatakan bahwa rasulullah bergantung pada istrinya yang kaya. Beliau sudah menjalani perniagaan kurang lebih 16 kali kenegri syam. Setiap pulang dari negri syam beliau mendapatkan keuntungan 2 ekor unta betina besar, yang harganya kalau dikalkulasikan dengan uang sekarang kurang lebih 40 juta rupiah di kali 16 kali, makanya beliau untuk melamar siti khadijah sempat memberikan mahar20 ekor unta ( 450 juta rupia ) ada tidak umat islam sekarang yang melamar istrinya seperti itu ? paling QUR’AN dan SEPERANGKAT ALAT SHALAT, waktu itu umur beliau 25 thn, apakah kita tidak malu bila mendengar ini ? kenapa kita tidak seperti rasulullah SAW, bagaiman dengan anda !
contoh lain juga, banyak sekali sahabat-sahabat rasul juga seperti itu Ustman RA yang oleh nabi muhammad saw di nikahkan dengan 2 anak wanitanya, kalau anda menikah dengan anak bupati, anak gubernur atau anak presiden atau siapapun mungkin anda akan bangga. Ini Ustman dinikahkan dengan 2 anaknya nabi dan nabi yang termulia lagi di muka bumi. bahkan nabi sempat mengatakan kalau saya punya anak gadis lagi saya akan nikahkan dengan ustman. Ini menandakan ustman memiliki fadilah tersendiri. Ustman tidak miskin, ustman justru sahabat terkayanya atau sahabat yang terkaya di madinah. Abubakar membebaskan bilal di makkah itu dari hasil kerjanya beliau. Abubakar orang beken, bahkan beliau mempunyai kebun-keun di madinnah dan dari hasil kebun beliau itu tercatat sebagai sahabat pertama yang selalu terdepan yang mengeluarkan infak demi allah SWT, jadi jika RASUL mengatakan berinfaklah, berjihadlah, kecuali abubakar sudah membawa seluruh hartanya ke mesjid.
Abdul rahman bin auf sahabat nabi yang terkaya di makkah juga, setara dgn khadijah dan ustman bin affan, beliau tiba di madinnah saat dengan meninggalkan seluruh harta kekayaannya yang ditahan oleh orang-orang kafir di makkah, waktu tiba di madinah saat mempersaudarakan salah seorang sahabat nabi dari anshor yang terkaya di madinah, dan saya ingin membagi dua harta saya ini dan saya berikan kepadamu setengahnya dan saya juga mempunyai 2 orang istri, bia kamu lihat salah satunya kalau ada yang cocok maka saya akan ceraikan dan kamu nikahi setelah itu, dengan fasilitas seperti itu diberikan kepada abdul rahman masih menolak, dia mengatakan saya tidak akan menerima harta kamu itu begitu saja. Tapi tunjukkan kepada saya dimana pasar, ini orang kaya di makkah, bisa saja diambil kekayaan itu. Tapi dia ingin memulai kerja, maka abdul rahman ditunjukkan pasar dan ia memulai menjual satu buah cangkul, sampai dia mempunyai sebuah toko dan setelah ia mempunyai hata baru dia membayar mahar salah seorang istrinya saad.
Oleh karena itu selayaknyalah para kaum muslimin itu mengambil jejak daripada sahabat itu, . Dan kita harus mengingat sabda rasulullah SAW yang mengatakan tangan diatas itu ( atau tangan yang memberi ) itu lebih baik daripada tangan dibawah ini suatu cambukan yang sangat besar sebenarnya bagi kaum muslimin, jangan terus mengulurkan tangan dgn bekerja untuk orang lain apa lagi hanya mengambil potongan roti dan mengharapkan dari bawah mejanya orang musrik musuh islam, kenapa kita tidak berusaha kita yang memberikan kepada mereka bukan sebaliknya dan juga dalam sebuah hadist yang mengatakan : ” barang siapa yang membuka pintu usaha atau terus berusaha maka ALLAH SWT akan membukakan baginya pintu rizqi.
Dan barangsiapa yang membuka pintu meminta-minta atau bergantung kepada orang maka allah akan membukakan baginya pintu kemiskinan NAUZU BILLAH. ”.
Karena kita sebagai muslim yang berobsesi dan berjuang untuk senantiasa meningkatkan kualitas keislaman kita. Itu paling tidak dua point yang mendasari pentingnya pembangunan wawasan ekonomi umat. kemudian landasan syariat atau dalil normatif pembangunan wawasan ekonomi ummat. Ada sejumlah dalil dari Al-qur’an dan sunnah:
Firman allah SWT daalm surah AL – BAQARAH ayat 208. ayat ini mewajibkan pelaksanaan ajaran isalm pada sleuruh aspek kehidupan kita, dengan kata lain, ayat ini memerintahkan islamisasi sosial, kita diwajibkan islamisasi ibadah, kita diwajibkan islamisasi pendidikan, kita di tuntut untuk melakukan islamisasi budaya,islamisasi seni, ekonomi, politik dan seluruh sendi kehidupan kita.
Itu adalah kewajiban berdasarkan Al Qur’an surah Al Baqaroh ayat 2008,Kewajiban yang tidak ringan memang, akan tetapi wajib dilaksanakan,dan itu memerlukan Perjuangan, mujahadah, memerlukan Optimalisasi dari kita semua.
Sekarang kita bicarakan salah satu asfek dari kehidupan ini yang ingin kita islamkan, yaitu EKONOMI.
Islamisasi ekonomi dijabarkan dalam tiga aksi:
1.Ibadah ekonomi
2.Dakwah ekonomi
3.Jihad ekonomi
IBADAH EKONOMI IALAH
Membangun wawasan bahwa mencari nafkah itu adalah ibadah dengan dua syarat
(a) IKHLAS
(b)TIDAK MELANGGAR SYARIAH (Penjabarannya adalah 1.Halal 2.Tidak menguntungkan musuh islam dan ini jarang dibahas.
DAKWAH EKONOMI
Bahwa para Dai harus menekankan pentingnya Asfek EKONOMI dalam kehidupan ummat dalam satu sisi. Disisi lain para pelaku EKONOMI harus mementingkan dakwah ISLAMIAH sehingga ada sinergi antara pelaku Ekonomi (BISNIS) dengan pelaku Dakwah.,para Dai mengajak ummat unutk membesarkan BANK MUAMALAT(dituntut),BISNIS orang orang islam yang sesuai dengan syariah,Disisi lain para pelaku BISNIS para pelaku Ekonomi apapun profesinya dituntut untuk mendukung dakwah ISLAMIAH sehingga sebagian dari keuntungan yang diperoleh dari BISNIS kita,harus kita sisihkan untuk mendukung dakwah ,dengan demikian akan terwujud SINERGI antara berbagai komponen ummat...inilah yang dimaksud dengan DAKWAH EKONOMI.
JIHAD EKONOMI
Jihad bukan hanya jihad bersenjata,JIHAD BERSENJATA adalah tahapan terakhir dari tahapan tahapan dari jihad dan tidak mutlak untuk diwujudkan,Akan tetapi jihad jihad yang lain,salah satunya ialah jihad EKONOMI wajib untuk kita terapkan APA ITU JIHAD EKONOMI?
Jihad ekonomi adalah membangun kekuatan ekonomi ummat untuk menghadapi musuh musuh ISLAM, itu adalah sebagian daripada pengamalan surah An Ampal ayat 60.
Embargo EKONOMI untuk orang kafir yang melawan islam.ummat islam diwajibkan memutuskan hubungan ekonomi,hubungan bisnis dengan non muslim yang aktif menyerang ummat islam,Oleh karena menjalin hubungan ekonomi,kerja sama ekonomi,bisnis dengan musuh islam ,yang aktif sekali lagi yang aktif ini harus digaris bawahi,AKTIF MENYERANG UMMAT ISLAM, secara lang sung atau tidak langsung,itu berarti kita sudah mengeluarkan uang untuk menikam diri sendiri,membayar pembunuh bayaran untuk menembak diri kita sendiri,
Dari situlah keluar fatwa dari yang mulia AL USTAZD DR YUSUF KARDAWI HAFIZAULLAH bahwa satu dollar atau satu rupiah yang kita keluarkan untuk membeli produk produk musuh islam itu berarti mengeluarkan uang untuk satu peluru untuk membunuh saudara kita di palestina,
FATWA ini resmi disebarluaskan,
Inilah penjelasan jihad ekonomi. Jadi ada tiga asfek dalam upaya membangun wawasan ekonomi ummat.
1.IBADAH EKONOMI
2.DAKWAH EKONOMI
3.JIHAD EKONOMI.




Kemudian poin terachir dari topik ini yaitu,Bahwa secara umum ada tiga asfek ekonomi:

PERTAMA: DICARI
KEDUA : DIKELOLA
KETIGA : DIKEMBANGKAN
Tiga asfek ekonomi ini semuanya harus sesuai dengan islam
Cara mencarinya harus sesuai dengan islam
Cara mengelolanya harus sesuai dengan islam
Cara mengembangkannya harus sesuai dengan islam

Hal ini berdasarkan sabda Nabi Rasulullah saw ,Yang menjelaskan bahwa pada hari akhir kelak,dalam pengadilan nanti setiap manusia akan ditanya tentang 4 (empat)hal :
TENTANG ILMUNYA
TENTANG UMURNYA
TENTANG KEKUATANNYA
TENTANG HARTANYA
Tentang hartanya ditanya dari mana dan kemana,Darimana hartanya didapatkan,berapa jumlahnya dan kemana dimanfaatkan.
Sehingga tiga asfek EKONOMI yang harus di ISLAMKAN yaitu: MULAI MENCARINYA , MENGELOLANYA DAN CARA MENGEMBANGKANNYA HARUS SESUAI DENGAN SYARIAH.

CARA MENCARINYA Yaitu: Ikhlas dan Halal tidak mendukung musuh
musuh Islam.

CARA MENGELOLANYA Yaitu:Tawazun(seimbang) cara mengelola
ekonomi mengelola penghasilan harus seimbang,
1.Tidak membeli produk yang haram
2.Tidak mendukung kegiatan kegiatan yang
Haram,dosa dan maksiat
3.Tidak melakukan tafzir(israf) berlebih lebihan
sifat muba’zir,karna yang berlebih lebihan
itu sangat dibenci ALLAH SWT .

CARA MENGEMBANGKANNYA Yaitu: Pengembangan Ekonomi harus mengacu
Kepada Produktifitas ,Bagaimana kita
Agar produktif dan tidak konsumtif
Dan kita mengembangkan usaha dengan
Sesama muslim untuk memberdayakan
Ekonomi ummat.
Akhirnya kita sampai pada sebuah kisah yang menarik. Pada zaman dahulu yaitu pada zaman tabi’in. Zaman tabi’in adalah satu fase setelah zaman sahabat (zaman rasulullah kemudian zaman sahabat, kemudian zaman tabi’in). Pada zaman tabiin terjadi satu kisah yang menarik yang diriwayatkan secara sahih disebutkan oleh AL IMAM IBNU KAYUM AZZAUZIAH dalam salah satu kitabnya, beliaau mengisahkan bahwa pada satu saat ada seseorang di tengah padang pasir mendengarkan suara dari langit,suara itu memerintah awan. Wahai awan bergerklah kamu ke kebun sifulan di sebut namanya, kemudian turunkanlah airmu sepenuhnya di kebun itu, lalu awan itu bergerak sesuai dengan perintah suara tadi, kearah kekebun yang di maksud kemudian orang yang mendengar ini berjalan mengikuti arah awan, sampai ia melihat hujan turun di kebun itu, pada saat hujan turun orang ini mencari si pemilik kebun, siapa gerangan pemilik kebun yang di sebut namanya dari langit, sementara dia mencari di sekeliling kebun, ia melihat ada seorang tua yang mencakul-cangkul membuat seloka mengarahkan air hujan. Lalu ia menghampiri dan bertanya, maukah anda menjelaskan amal apa yang anda lakukan sehingga kebun ini dapat menghasilkan kekayaan bagi anda/ lalu pemilik kebun ini tertegun sejenak, menatap wajah orang yang bertanya, menatap matanya agak lama, lalu mengatakan, hasil kebun ini saya bagi tiga, setiap habis saya panen hasilnya saya bagi tiga.
• Sepertiga untuk istri dan anak-anakku
• Sepertiga untuk sedekah, infak, zakat lillahi taala
• Sepertiga untuk pengembangan kebun ini, untuk membeli bibit, untuk menanam, untuk perluasan lahan dsb
Jadi orang tadi mengatakan nah inilah penyebabnya hingga saya dengar namamu disebutkan dari langit, terima kasiih banyak, lalu ia pulang.
Demikianlah materi singkat yang kita harapkan untuk membangun wawsan ekonomi umat yang mudah-mudahan dapat memotivasi kita untuk lebih aktiv lagi mengislamkan ekonomi kita dan tidak lagi mendukung produk-produk yang dihasilkan musuh-musuh islam, diharapkan kita berusaha melakukan ibadah, melakukan dakwah ekonomi, jihad ekonomi sehingga kita lebih dekat dengan islam kaffah yang diwajibkan oleh allah SWT.
DIBANGUN ISLAM ITU ATAS LIMA DASAR

SYAHADAT
SHOLAT
ZAKAT
PUASA
HAJI
Ada lima dasar dalam islam dan inilah yang dituntut kita berislam secara kaffah.
Untuk lebih memudahkan dalam pemahaman kebetulan memang ada hadist yang terkait dengan ini,RASULULLAH SAW bersabda ..ASSHALATU IMANUDDIN,...shalat itu adalah tiang agama.
Jadi kalau diibaratkan bangunan maka sahadat adalah pondasinya, shalat adalah tiangnya,zakat adalah atapnya,puasa adalah dindingnya,haji adalah pagarnya.
Rumah yang ideal adalah,yang terdiri dari PONDASI,TIANG,ATAP,DINDING,PAGAR, .........Begitu juga ibarat membangun sebuah komunitas masyarakat,sebuah negara yang ideal atau kalau negara itu mau kuat, adil makmur,aman,..dia harus punya FALSAFAH,..PENDIDIKAN,..EKONOMI,..SOSIAL BUDAYA,...POLITIK..Sebuah negara yang ideal harus utuh dari lima hal ini.
Maka yang dimaksud berislam secara kaffah ini,semua kelima limanya harus dilaksanakan, kalau kita mau mambangun sebuah rumah yang ideal kelima-limanya harus lengkap maka akan konyol kalau ada orang yang berislam hanya mengerjakan sholat saja ini berarti dia memiliki rumah hanya dengan tiang melulu,mana ada rumah yang bisa ditempati kalau hanya terdiri dari tiang,kalau hujan kehujanan,kalau panas kepanasan,malah kalau salah-salah tiangnya rebah malah dia yang ketindis,banyak orang yang berislam kayak begini,Cuma tiang melulu. Ada pula tiangpun tak dikerjakan dia Cuma puasa saja tapi tidak sholat banyak ummat islam yang seperti ini masyarakat disekitar kita juga banyak pemahaman seperti ini,banyak kalau puasa ramadhan puasa juga tapi giliran sholat tidak sholat ,ini sama dengan bikin dinding tiada tiang, tiada atap, tiada pondasi mana bisa mendatangkan ketenangan dalam rumah dalam kondisi seperti ini modelnya,..nah begitu juga dalam membangun sebuah negara yang ideal.
Mungkin 4 (empat)dasar pertama sudah kita laksanakan,Bagaimana dengan dasar kelima yaitu HAJI ,disinilah bagaimana Asfek EKONOMI menjadi sangat penting dan tidak bisa dipandang sebagai hal yang sepele...Memang perintah menunaikan haji itu wajib bagi yang mampu,AKAN tetapi harus dipahami kemampuannya harus diusahakan semaksimal mnungkin karena HAJI adalah puncak kenikmatan ibadah bagi seorang muslim.
Dikarnakan seperti yang ditunjukkan beberapa hadis berikut:

Haji dan Umrah
Hadits ke-71

Dari Ibnu al-Zubair Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sekali”sholat di masjidku ini lebih utama daripada 1000 kali sholat di masjid lainnya kecuali Masjidil Haram, dan sekali sholat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100 kali sholat di masjidku ini." Riwayat Ahmad. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban

1. Barangsiapa melaksanakan haji di rumah ini (Baitullah Al Haram), tidak rafats dan tidak berbuat fasik, maka dia kembali seperti pada hari dilahirkan ibunya. (HR. Bukhari)
Penjelasan:
Rafats artinya mengeluarkan kata-kata yang menimbulkan birahi yang tidak senonoh atau bersetubuh.
2. Antara umroh yang pertama dengan umroh kedua (terdapat) penghapusan dosa-dosa (yang dilakukan antara keduanya) dan haji mabrur tiada pahala kecuali surga.(HR.Bukhari)
3. Jihad yang paling afdhol ialah haji yang mabrur. (HR. Bukhari)
4. Tawaf itu adalah shalat dan bila perlu berbicara (saat melakukan tawaf) hendaklah bicara yang baik-baik. (HR. Tirmidzi)
5. Seorang hamba Aku sehatkan tubuhnya dan Aku perluas baginya mata pencahariannya dan berlalu lima tahun tidak berhaji kepada rumahKu maka dia akan kehilangan (pemberianKu). (HR. Al-Baihaqi)
6. Barangsiapa memiliki bekal dan kendaraan (biaya perjalanan) yang dapat menyampaikannya ke Baitillahil haram dan tidak menunaikan (ibadah) haji maka tidak mengapa baginya wafat sebagai orang Yahudi atau Nasrani. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
7. Talbiah Rasulullah Saw ialah:
"Aku datang (memenuhi panggilanMu), ya Allah, aku datang. Aku datang dan tiada sekutu bagi-Mu, aku datang. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kerajaan (kekuasaan) milikMu, tiada sekutu bagiMu." (HR. Bukhari).
8. Rasulullah Saw menyambut orang yang pergi haji:
"Semoga Allah menerima hajimu, mengampuni dosamu dan mengganti ongkosmu (biaya-biayamu)." (HR. Ad-Dainuri)

Jelaslah sudah tiada kata lain mampu yang dimaksudkan disini adalah suatu tujuan akhir,sebab setelah mampu menunaikan haji persoalan hidup akan sempurna sudah,sebab Nabi sendiri yang yang menyambut seperti bunyi hadizd yang nomor delapan diatas.
Begitu juga bila kita renungkan sedalam dalamnya hadizd ke 71 dari hadizd mengenai haji dan umroh seperti tertuang diatas,sudah selayaknya kita berusaha semaksimal mungkin untuk menunaikan haji ini.
Disamping memang kewajiban juga terkait apa yang di firmankan ALLAH SWT dalam surah Ar Ra’du ayat 11 yang artinya:

SESUNGUHNYA ALLAH SWT TIDAK AKAN MENGUBAH KEADAAN SUATU KAUM SAMPAI MEREKA MENGUBAH KEADAAN MEREKA SENDIRI.

Berdasarkan informasi diatas kami para AGEN dari PT .MITRA PERMATA MANDIRI (MPM),telah dan akan menyampaikan JALAN MUDAH DAN CEPAT MENUJU BAITULLAH dengan program ZAHRANYA kepada masyarakat indonesia mudah mudahan program ini diridhoi ALLAH SWT.
Berdasarkan beberapa hadizd berikut ini pula kami berkewajiban menyampaikannya karna takut akan ancamannya seperti :

1.Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat. (HR. Ar-Rabii')

2. Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah lebih baik bagimu daripada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada shalat seribu raka'at. (HR. Ibnu Majah)

3. Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)

4. Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR. Ath-Thabrani)

5. Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang 'abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud )

6. Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. (HR. Muslim)

7. Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka. (HR. Abu Dawud)

8. Seorang alim apabila menghendaki dengan ilmunya keridhoan Allah maka dia akan ditakuti oleh segalanya, dan jika dia bermaksud untuk menumpuk harta maka dia akan takut dari segala sesuatu. (HR. Ad-Dailami)

9. Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim
yang allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat. (HR. Al-Baihaqi)

10. Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri. (HR. Ath-Thabrani)

Menurut hemat kami pula program ini penuh muatan ilmu dimana DENGAN PROGRAM ZAHRANYA membuat orang yang tadinya belum ada niat untuk menunaikan haji karena kehidupan ekonominya dia anggap belum cukup sekarang dengan bermitra dengan kami ,keraguan kemampuan diri itu akan di hilangkan,Dengan hilangnya keraguan akan menimbulkan niat untuk menunaikan ibadah haji, ini POINT PENTING yang harus digaris bawahi ,yang artinya dengan ILMU PENGATAHUANLAH MANUSIA BISA MENGAKTUALISASIKAN HIDUP DAN KEHIDUPANNYA.

KONSEP PROGRAM KEMITRAAN MPM









Konsep program kemitraan MPM adalah usaha Bagi Hasil antara keuntungan yang diperoleh MPM dibagikan langsung secara ADIL dan proporsional kepada para AGEN MPM.

SEBAGAI SARANA MEWUJUDKAN NIAT IBADAH KETANAH SUCI DAN MEMBANTU PROGRAM PEMERINTAH DALAM MENCIPTAKAN PELUANG USAHA KEMITRAAN SERTA MEMBANTU WADAH SOSIAL YANG TELAH ADA.

1.Menjadikan program MPM sebagai program kemitraan yang dapat mewujudkan ibadah Umroh dan Haji
2.Menjadikan program MPM sebagai program kemitraan yang dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat
3.Menjadikan program MPM sebagai program kemitraan yang dapat membantu wadah sosial,guna menyantuni anak yatim piatu,fakir miskin,kaum jompo,dan dhuafa.
BILA BAPAK / IBU MENGINGINKAN PENJELASAN LEBIH LANJUT KAMI HARAP SECEPATNYA MENGHUBUNGI KAMI:
ARMAN BATUBARA DI 085236136061 ATAU 0451 428253

JIKA ANDA MENGINGINKAN DUNIA HARUS DENGAN ILMU PENGETAHUAN
JIKA ANDA MENGINGINKAN AKHIRAT JUGA HARUS DENGAN ILMU PENGETAHUAN
BAHKAN ANDA BISA MEMILIKI KEDUA DUANYA TAPI JUGA HARUS DENGAN ILMU PENGATAHUAN

DAN ITULAH SEBABNYA ADA HADIZD YANG BERBUNYI


…….FATLUL ALIMI ALAL ABIDI KAFADLIL KAMARI LAILATAL BADRI ALA SYAIRIL KAWAKIBI……
Keutaman orang yang berilmu dibandingkan dengan orang yang ahli ibadah ,itu jauh lebih utama dengan perbandingan bulan purnama dimalam hari yang cahayanya jauh lebih terang dibandingkan dengan sekian banyak bintang yang ada dilangit. Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang 'abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar